Bonus Demografi dan Peran Demokrasi dalam Pilkada NTB 2024
Pilkada NTB 2024 menjadi salah satu ajang penting untuk menyongsong masa depan NTB yang lebih baik, terutama dalam memanfaatkan bonus demografi tahun 2030. Lalu H. Sajim Sastrawan, S.H., Ketua Bale Mediasi Provinsi NTB dan tokoh adat Sasak, menyoroti bahwa pemilihan pemimpin yang tepat melalui proses demokrasi akan sangat berpengaruh terhadap kemajuan daerah ini.
Pada kesempatan Obrolan Buday Berugak Kita di Pro 4 RRI Mataram, Selasa (17/9/2024), Sajim mengungkapkan bahwa bonus demografi yang diproyeksikan mencapai 190 juta penduduk usia produktif pada 2030 harus dimanfaatkan sebaik-baiknya.
"Jika kita tidak memanfaatkan bonus demografi ini, kita akan tertinggal," tegasnya.
Ia juga menyebut demokrasi sebagai salah satu alat untuk mencapai cita-cita Indonesia maju, NTB maju, dan pembangunan nasional yang sukses.
Sajim menambahkan bahwa pentingnya bonus demografi ini tidak hanya pada jumlah penduduk usia produktif, tetapi juga pada kualitas sumber daya manusia.
“Kita perlu mempersiapkan generasi muda dengan pendidikan dan keterampilan yang mumpuni. Demokrasi memberikan kesempatan untuk memilih pemimpin yang mampu menyusun kebijakan yang tepat guna mempersiapkan masyarakat dalam menghadapi tantangan global,” paparnya.
Dalam konteks Pilkada NTB, Sajim mengajak masyarakat Sasak di Lombok, serta seluruh warga NTB, untuk memanfaatkan hak pilih mereka secara bijak.
"Pilkada bukan hanya sekadar pemilihan pemimpin, tetapi juga merupakan momen penting untuk menegaskan bahwa demokrasi dan adat dapat berjalan beriringan dan saling melengkapi,” tuturnya.
Demokrasi, katanya, harus mencerminkan harapan rakyat untuk memilih pemimpin yang bisa memadukan nilai-nilai modern dengan kearifan lokal.
Momentum Pilkada ini diharapkan mampu melahirkan pemimpin yang mengedepankan prinsip demokrasi, namun tetap menjunjung tinggi nilai-nilai adat dan kearifan lokal yang kuat di NTB. Pemimpin yang terpilih diharapkan mampu membawa NTB ke arah pembangunan yang lebih maju, sejahtera, dan inklusif, terutama dalam memanfaatkan bonus demografi sebagai peluang untuk mempercepat kemajuan daerah.
sumber: rri.co.id
Tulis Komentar