Header Ads

Mantan Teroris Mengaku Pernah Diracun Akibat Dituduh Habib Rizieq, Hampir Mati Dua Kali



Mantan teroris Sofyan Tsauri blak-blakan cerita pengalaman selama berada di dalam penjara bersama narapidana kasus terorisme lainnya.

Sofyan mengaku hari-harinya di dalam penjara dijalani dengan suasana menegangkan.

Teman-temannya sesama napi kasus terorisme digambarkan berwatak keras dan suka menuduh.

Selain itu kata Sofyan, mereka cenderung tidak menyukai orang lain yang memiliki ideologi berbeda.

Pengalaman mengerikan dialami Soyfan ketika dirinya pernah diracun narapidana lainnya.

Menurut Sofyan, hal itu terjadi ketika Habib Rizieq Shihab (HRS) menuduh dirinya sebagai intel yang sengaja menyusup di antara para napi kasus terorisme.

Tuduhan itu sempat memicu ketegangan di dalam penjara. Banyak napi mulai tak percaya pada Sofyan hingga nekat melakukan percobaan pembunuhan.

“Saya itu pernah di dalam penjara dua kali diracun, oleh kelompok ini (napi kasus terorisme). Karena memang waktu itu kan Habib Rizieq ini pernah menuduh saya ini sebagai intel ceritanya.”

“Karena menuduh saya sebagai intel penyusup, akhirnya orang-orang ini ada yang percaya dengan kata Habib ini.

 Padahal saya ini dipenjara, kalau saya intel kan saya nggak dipenjara kan,” cerita Sofyan dilansir dari kanal YouTube Karni Ilyas Club, Sabtu (10/4/2021).

Sofyan mengaku hampir mati dua kali akibat diracun narapida kasus terorisme lainnya.

Saat itu dirinya sampai dilarikan ke rumah sakit dan mengalami muntah-muntah.

“Saya digabungkan dengan ikhwan-ikhwan yang lainnya sesama teroris, udah gitu dituduh intel, teman-teman jadi gaduh."

“Akhirnya saya diracun dua kali, entah pake racun tikus, yang jelas saya masuk rumah sakit, muntah-muntah saya,”

“Saya hampir mati waktu itu, tapi alhamdulliah dokter cepat mengobati saya, keluar muntah semua,” tutur Sofyan.

Akibat kejadian itu, Sofyan mendapat satu pelajaran penting tentang karakter para pelaku teror.

Ia menjelaskan bahwa penganut paham radikal siap membunuh dan merampas harta siapa saja yang dianggap penyusup atau intel.

“Dalam terminologi kelompok jihad, kalau orang sudah dituduh jasus atau intel itu pasti halal darah hartanya,” katanya.

Sofyan Tsauri adalah mantan teroris yang ditangkap setelah terungkap adanya pelatihan militer para penganut paham radikal di Aceh.

Saat itu dirinya berperan sebagai pemasok senjata dan peluru.

Mantan anggota Polri itu aktif membagikan pengalamannya kepada para anak muda atau generasi milenial, agar mereka tidak terpapar paham radikal.



Sumber

No comments

Powered by Blogger.