Header Ads

Prokes dan Vaksinasi Terbukti Menyelamatkan Nyawa dari Covid-19

Ilustrasi vaksinasi Covid. (Foto: Istimewa)

WANDA, seorang mahasiswi di salahsatu Universitas ternama di Jawa Tengah, sudah hampir duas bulan lamanya "bertarung" melawan virus Covid19 yang masuk ke tubuhnya. Namun berkat vaksinasi yang ia ikuti, tingkat kesakitan yang dirasakan Wanda jauh berkurang.

Bahakan dua minggu setelah dilakukan vaksin kedua, Wanda mengaku sehat dan benar-benar pulih dari penyakit mematikan itu. "Selain Allah, melalui perantara Vaksinasi kini saya sehat. Vaksin ini sangat membantu saya saat dinyatakan positif Covid-19," ujarnya kepada GoNews.co, Minggu (10/10/2021). Ia lalu mengingat saat dinyatakan dinyatakan positif Covid-19. Saat itu kata Wanda, dirinya usai melakukan perjalanan wisata ke Yogyakarta pada Juli lalu. Awalnya, saat di Yogyakarta, Ia bersama keluarga mengalami gejala seperti Covid-19 yakni demam dan batuk-batuk. "Kemudian saat berada di hotel, saya memberikan obat untuk ke kelauarga agar demamnya dapat turun karena akan kembali ke Kota Semarang," tandasnya. Sesampainya di Kota Semarang, suhu tubuh Wanda kembali panas dan mengalami beberapa gejala lainnya. Dengan kondisi itu, Ia memutuskan untuk melakukan tes PCR Swab. Tidak menunggu lama, hasil tes itu keluar keesokan harinya dan ternyata benar, Ia dan adiknya dinyatakan positif Covid-19. Saat dinyatakan positif, ia pun langsung merasakan gejala seperti hilangnya indera penciuman dan perasa. "Saya mengalami kehilangan indera penciuman selama beberapa hari," ujarnya.

Kendatipun satu keluarga terpapar Covid-19, tetapi pihaknya tetap semangat agar dapat kembali sembuh atau dinyatakan negatif dari hasil PCR swab. Wanda mengungkapkan ketika dinyatakan positif, CTnya yakni 20, tetapi tidak merasakan gejala apa-apa pun selain hilangnya penciuman. Padahal sebutnya, menurut dokter, dengan CT 20 tersebut dan dengan umurnya yang sudah tidak muda lagi, ia sudah berada di ruang ICU. Namun karena Wanda sudah melakukan vaksinasi beberapa bulan lalu, sehingga saat dinyatakan positif tidak terlalu berpengaruh terhadap tubuh. "Alhamdulilah saya sudah divaksin pada awal tahun ini. Saya hanya merasa hilang penciuman tidak ada gejala lainnya juga," ungkapnya.

Setelah sepekan, ia kembali melakukan tes PCR Swab yag dijadwalkan oleh pihak Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) setempat. Hasilnya, CT sudah naik menjadi 28, tetapi masih dinyatakan positif. Sedangkan adiknya dinyatakan negatif. Pertarungannya terus berlanjut. Sebab dirinya masih dinyatakan positif setelah melakukan tes PCR Swab ketiga dengan angka CT kembali pada 20. Meskipun kaget dengan hasil dimaksud, tetapi Wanda tetap semangat melawan Covid-19 dengan terus berolahraga dan meminum vitamin serta beberapa obat lainnya agar imunitas dapat kembali meningkat. "Saya tetap semangat walau hasilnya belum negatif," katanya.

Akhirnya, pada hari ke 29 setelah kembali melakukan PCR Swab Wanda dinyatakan negatif atau sembuh. Wanda merasa sangat terbantu dengan vaksinasi yang ia lakukan pada awal tahun ini. Sebab jika belum divaksin, tentunya kondisinya akan jauh lebih parah dan mengalami kesakitan karena harus menggunakan ventilator untuk dapat berjuang sembuh. Untuk itu, Ia mengimbau agar masyarakat mau melakukan vaksinasi. Lantaran dengan divaksin Covid-19, maka dapat membantu meringankan kesakitan saat virus tersebut menyerang tubuh. "Sebaiknya segara lakukan vaksinasi," ujarnya. Vaksin terbukti ampuh lindungi kita dari Covid- 19 termasuk dari virus varian baru. Hal ini dibuktikan oleh dua riset terbaru terkait efektivitas vaksin Covid19 yang telah digunakan. Riset yang diterbitkan The New England Journal of Medicine pada 7 Juli 2021 sebutkan bahwa vaksin Sinovac efektif mencegah Covid- 19, termasuk penyakit parah dan kematian.

Penelitian yang dilakukan dari 2 Februari hingga 1 Mei 2021, kepada sekitar 10,2 juta orang menunjukkan efektivitas yang tinggi untuk pencegahan rawat inap mencapai 87,5%. Kemudian, untuk pencegahan masuk ICU mencapai 90,3%. Vaksin juga efektif untuk pencegahan kematian terkait COVID-19 yang mencapai 86,3% serta efektif mencegah Covid-19 mencapai 65,9% dengan dua dosis lengkap vaksin Sinovac. Selain itu, dalam riset lain oleh Canadian Immunization Research Network (CIRN) diketahui bahwa satu dosis vaksin COVID-19 dari AstraZeneca mampu memberikan perlindungan yang signifikan dari varian baru Covid-19, dan 2 dosis akan memberikan perlindungan lebih tinggi. Jadi, faktanya vaksinasi menekan angka kematian karena Covid- 19, artinya vaksinasi telah terbukti menyelamatkan nyawa. Vaksin aman dan terbukti melindungi. Ayo divaksin saat vaksinnya tersedia! dari Covid-19 termasuk dari virus varian baru.

Warga Diingatkan Tetap Taat Prokes Meski Sudah Divaksin Sementara itu, Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Ganip Warsito mengingatkan masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes) meski sudah divaksin. Sebab, vaksin tidak membuat seseorang kebal 100% dari virus korona. "Meski sudah divaksin, prokesnya tolong tetap dijaga," kata Ganip beberapa waktu lalu. Ganip menyebut vaksin berfungsi membuat imun tubuh lebih kuat sehingga gejala yang timbul minim bila terpapar covid-19.*** 
 

No comments

Powered by Blogger.