Tak Ada Lagi Pembatasan Usia, 65 Tahun ke Atas Bisa Berhaji
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas
mengatakan, Pemerintah Kerajaan Arab Saudi menegaskan, tidak ada lagi
pembatasan usia untuk jemaah haji. Sebelumnya, karena pandemi, Pemerintah Arab
Saudi membatasi usia jemaah haji. Saat itu, Saudi menerapkan syarat usia jemaah
haji 2022 di bawah 65 tahun. "Sesuai kesepakatan, tahun ini sudah tidak
ada pembatasan usia jemaah haji. Artinya, jemaah 65 tahun ke atas juga dapat
berangkat haji tahun ini," kata Menag dalam siaran pers, Senin (9/1/2023).
Baca juga: Bertambah, Kuota Haji Indonesia Jadi 221.000 Tahun Ini Ketentuan ini
disepakati dengan penandatanganan kesepakatan penyelenggaraan ibadah haji 1444
H/2023 M oleh Yaqut bersama Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F Al
Rabiah di Jeddah. Penandatanganan ikut disaksikan oleh Ketua Komisi VIII
Ashabul Kahfi, Dirjen Penyenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief, serta Kepala
Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Fadlul Imansyah. Hadir juga Sekretaris
Jenderal Kemenag Nizar Ali, Dubes Indonesia untuk Arab Saudi Abdul Aziz Ahmad,
Staf Khusus Menteri Agama Wibowo Prasetyo dan Ishfah Abidal Aziz, serta Konsul
Haji KJRI Jeddah Nasrullah Jasam. Selain tak ada batas usia, disepakati pula
jumlah kuota haji Indonesia tahun ini ditambah menjadi 221.000.
"Alhamdulillah misi haji 2023 dimulai. Saya menandatangani kesepakatan
haji dengan Menteri Haji Saudi. Kuota haji Indonesia tahun ini sebesar 221.000
jemaah," ucap dia. Kuota itu terdiri atas 203.320 jemaah haji reguler, dan
17.680 jemaah haji khusus. "Adapun untuk petugas, tahun ini kita mendapat
4.200 kuota," tutur dia. Baca juga: KPK Sebut Pengawasan Pengelolaan Dana
Haji Lemah, Penunjukkan BPS BPIH Rentan Konflik Kepentingan Kesepakatan juga
mengatur tentang pendaratan (landing) pesawat di Jeddah dan Madinah, serta
beberapa kebijakan terbaru terkait pelayanan ibadah haji. Sementara itu, Tawfiq
mengatakan, tidak ada lagi muassasah dalam penyelenggaraan haji.
Penyelenggaraan haji dilakukan oleh syarikah atau perusahaan. Ada enam syarikah
yang ditunjuk dalam pelaksanaan layanan ibadah haji tahun ini. Setiap negara,
termasuk Indonesia, dapat memilih syarikah dalam menyiapkan layanan. Menurut
Tawfiq, para syarikah akan dihadirkan dalam Muktamar Haji, 9 Januari 2023
sehingga setiap negara bisa menilai langsung kesiapan dan tawaran layanan yang
mereka siapkan. Baca juga: KPK Ungkap 3 Titik Korupsi Dana Haji, BPKH Diminta
Segera Berbenah Dalam muktamar tersebut juga akan digelar pameran beberapa
produk layanan haji dan seminar perhajian. "Sehingga akan ada kesempatan
untuk mendapatkan harga terbaik. Saya juga meminta agar perjanjian dibuat
dengan detail, agar dapat memberikan layanan terbaik juga. Jika detail, ini
akan menjadi pegangan ketika syarikah melanggar. Jika mereka melanggar, kami
bisa memberikan sanksi," kata dia. Dapatkan update berita pilihan dan
breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram
"Kompas.com News Update", caranya klik link
https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi
Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis Komentar