Header Ads

Memahami Pentingnya Vaksin COVID-19 dalam Memutus Penyebaran


 Pemerataan vaksinasi COVID-19 perlu didukung oleh adanya kesadaran dari masyarakat tentang pentingnya vaksin COVID-19. Dalam rangka mewujudkan pemerataan tersebut, pemerintah telah menjalankan skema vaksinasi gratis sehingga diharapkan mampu mendorong setiap masyarakat untuk menjalankan vaksinasi serta mencapai herd immunity atau kekebalan kelompok.


 


Tercapainya herd immunity akan membuat masyarakat lebih aman dan terlindungi. Sayangnya, sampai saat ini masih banyak informasi keliru yang berseliweran di tengah masyarakat seputar peran vaksin. Padahal, vaksin berperan penting dalam pemutusan rantai penularan COVID-19.


 


Di samping itu, kesadaran terkait pentingnya vaksin COVID-19 juga perlu ditingkatkan di kalangan masyarakat. Mengingat telah ditemukannya virus terbaru bernama cpvid XBB, yang mana sebagian  besar masyarakat yang terdampak adalah yang belum menerima vaksin booster.


 


Fakta Terkait Pentingnya Vaksin COVID-19

 


Masyarakat perlu memahami bahwa pemberian vaksinasi sangat penting untuk melindungi masyarakat dari penularan COVID-19 sekaligus memulihkan kondisi sosial dan ekonomi yang menurun akibat pandemi. Selain itu, vaksinasi COVID-19 juga bertujuan untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat virus mematikan ini.


 


Berikut adalah beberapa fakta tentang vaksin COVID-19 yang perlu diketahui masyarakat.


 


1. Vaksin Tidak Menyebabkan COVID-19

 


Banyak anggapan keliru di tengah masyarakat bahwa vaksin COVID-19 justru akan membuat seseorang terinfeksi COVID-19. Faktanya, sampai saat ini tidak ada vaksin COVID-19 yang dikembangkan dan diizinkan menggunakan virus yang menyebabkan COVID-19.


 


Pasalnya, tubuh memang memerlukan waktu sampai beberapa minggu untuk membangun sistem imun setelah vaksin diberikan, sehingga masih ada kemungkinan seseorang tertular virus sebelum atau setelah vaksinasi. Namun, adanya vaksin dapat membantu mencegah gejala yang serius.


 


Maka dari itu, penting untuk tetap menerapkan protokol kesehatan ketat sebelum dan setelah vaksinasi dilakukan, seperti mematuhi aturan 3M (Menggunakan masker, Mencuci tangan, dan Menjaga jarak). Jadikan vaksinasi sebagai pelengkap upaya pencegahan COVID-19.


 


2. Memiliki Tiga Manfaat Utama

 


Tujuan pemerintah segera mendistribusikan vaksin COVID-19 kepada masyarakat adalah mendorong tercapainya herd immunity, menurunkan kesakitan dan kematian akibat COVID-19, melindungi dan memperkuat sistem kesehatan secara menyeluruh, hingga menjaga produktivitas dan meminimalkan dampak sosial dan ekonomi.


 


Tujuan penting tersebut didasari dari tiga manfaat vaksinasi COVID-19, yakni proteksi spesifik individu yang divaksinasi, membentuk kekebalan kelompok (terutama jika jumlah orang yang divaksinasi dalam masyarakat berada dalam jumlah 70–90%), serta proteksi lintas kelompok, yakni dengan memberikan vaksin pada kelompok usia tertentu sebagai upaya membatasi penularan pada kelompok lainnya.


 


3. Direkomendasikan Bagi Kelompok Rentan

 


Setiap orang direkomendasikan untuk menerima vaksin COVID-19, terutama mereka yang berada di kelompok berisiko tinggi, seperti tenaga medis dan orang-orang dengan riwayat penyakit tertentu yang rentan mengalami infeksi.


 


Salah satu pentingnya vaksin COVID-19 adalah membantu melindungi Anda dari risiko penularan COVID-19, mencegah komplikasi lebih serius, serta turut melindungi orang-orang di sekitar Anda yang belum bisa menerima imunisasi karena kondisi tertentu.


 


Kini, vaksinasi COVID-19 sudah bisa diberikan kepada anak-anak, di mana anak usia 12–17 akan mendapatkan vaksin jenis Sinovac atau Pfizer. Sedangkan, anak berusia 6–11 tahun bisa menerima vaksin Sinovac.


 


Pelaksanaan vaksin tersebut bisa dilakukan di puskesmas, rumah sakit, pelayanan vaksin sekolah atau LKSA (Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak) terdekat. Sebelum menerima vaksin, pastikan anak dalam keadaan sehat, tidur dengan cukup, perut terisi, dan sudah mengonsumsi obat bagi yang memiliki komorbid.


 


4. Memenuhi Standar Keamanan

 


Sama halnya dengan vaksin pada umumnya, vaksin COVID-19 juga berpotensi menimbulkan efek samping. Meski begitu, hal ini tidak perlu dikhawatirkan karena biasanya bersifat ringan dan bisa sembuh dengan sendirinya.


 


Beberapa efek samping yang sering muncul adalah nyeri kepala, nyeri lengan dan anggota tubuh, serta demam ringan. Perlu ditekankan bahwa efek samping tersebut bukan berarti Anda terinfeksi COVID-19, melainkan tanda bahwa vaksin sedang bekerja untuk membentuk imun tubuh.


 


Semua vaksin COVID-19 tentunya telah melalui uji klinis yang melibatkan proses panjang untuk memenuhi standar keamanan dan melindungi penerimanya. Namun, sekalipun sudah menerima vaksin COVID-19, tetap penting untuk menerapkan protokol kesehatan dan pola hidup sehat selama pandemi.


 


5. Vaksin COVID-19 Terdiri dari Beberapa Jenis

 


Penting untuk diketahui bahwa kini Badan Pengawas Obat dan Makanan Indonesia telah memberikan izin terhadap 10 jenis vaksin COVID-19.Berikut adalah masing-masing penjelasannya.


 


1. Pfizer-BioNTech

 


Pfizer merupakan jenis vaksin dengan metode mRNA atau asam nukleat. Pembuatan vaksin ini menggunakan materi genetik dari virus Corona untuk menghasilkan antibodi yang  bekerja dengan memberikan instruksi pada sel-sel tubuh. Pasalnya, efikasi vaksin Pfizer mencapai 95%.


 


2. Sinovac

 


Sinovac adalah jenis vaksin COVID-19 yang berasal dari China. Sinovac menggunakan virus yang tidak aktif untuk memicu pembentukan kekebalan tubuh. Vaksin ini mengandung ajuvan untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh.


 


3. AstraZeneca

 


AstraZeneca adalah jenis vaksin yang diproduksi oleh perusahaan Inggris dan Universitas Oxford. Vaksin ini menggunakan vektor virus (Adenovirus) yang dilemahkan. Tingkat efikasi AstraZeneca dengan dua kali dosis sebesar 76% terhadap infeksi COVID-19 simptomatik.


 


4. Moderna

 


Moderna adalah salah satu vaksin COVID-19 yang diklaim memiliki efikasi sekitar 94%. Jenis vaksin ini berbasis RNA duta yang bekerja dengan memerintahkan sel untuk memproduksi protein lonjakan agar tubuh bisa menghasilkan respon kekebalan dan menyimpan informasi tersebut.


 


5. Sinopharm

 


Vaksin Sinopharm mengandung ajuvan yang bermanfaat untuk memperkuat respon sistem kekebalan. Sinopharm terbuat dari vaksin inaktivasi terhadap COVID-19 yang dapat menstimulasi sistem imun tubuh tanpa menimbulkan risiko penyakit.


 


6. Novavax

 


Novavax adalah vaksin yang diproduksi di India menggunakan teknologi yang cukup berbeda dengan vaksin COVID-19 lainnya. Jenis vaksin ini berisi protein yang membawa fragmen virus corona yang tidak berbahaya untuk menghasilkan reaksi kekebalan melalui aktivasi sel T.


 


7. Sputnik

 


Sputnik merupakan vaksin yang mendapatkan izin BPOM untuk digunakan pada golongan usia 18 tahun ke atas. Vaksin ini diberikan sebanyak dua kali penyuntikkan dengan selisih waktu tiga minggu.


 


8. Janssen

 


Sama dengan sputnik, vaksin Janssen juga diberikan pada golongan usia 18 tahun ke atas, namun hanya satu kali suntikan.


 


9. Convidecia

 


Convidecia merupakan vaksin vektor yang pengembangannya menggunakan Adenovirus. Vaksin ini dapat diberikan kepada kelompok usia 18 tahun ke atas melalui satu kali suntikan.


 


10. Zifivax

 


Zifivax diproduksi dengan platform rekombinan protein sub-unit. Jenis vaksin ini dapat diberikan sebagai perlindungan dari COVID-19 melalui tiga suntikan dengan jarak pemberian satu bulan untuk setiap suntikan.


 


6. Vaksin Booster

 


Seiring berjalannya waktu, efektivitas vaksin dosis 1 dan 2 akan melemah. Itulah mengapa vaksin dosis ketiga atau booster perlu diberikan kepada masyarakat untuk memperpanjang perlindungan terhadap COVID-19, sehingga risiko penularan virus Corona bisa ditekan.


 


Bahkan, kini pemerintah telah menjalankan program vaksin booster kedua. Distribusi vaksin ini belum merata, dikarenakan jumlahnya yang masih terbatas sehingga pemerintah memprioritaskan tenaga kesehatan terlebih dahulu.


 


Seiring berjalannya waktu, diharapkan pemberian vaksin booster kedua bisa segera merata. Semakin banyak orang yang sudah mendapatkan vaksin lengkap, maka potensi untuk memutus rantai penularan COVID-19 juga semakin meningkat.


No comments

Powered by Blogger.