Header Ads

Kanwil Kemenag NTB Terjunkan 2.302 Relawan dalam Pemilu Damai 2024

 


Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) Nusa Tenggara Barat (NTB) menerjunkan 2.302 relawan moderasi beragama pada 1.150 kelurahan dan desa setempat. 


Pengukuhan 2.302 relawan relasi beragama dirangkaikan dengan deklarasi pemilu damai 2023 yang dihadiri langsung Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas di Lapangan Sangkareang, Kota Mataram, Selasa (26/12/2023).


Kepala Kanwil Kemenag Provinsi NTB Zamroni Aziz mengatakan, masyarakat heterogen setempat tetap menjaga kerukunan dan berdampingan.


"Kami mengisinasi kegiatan relawan moderasi beragama yang kami rekrut dari 10 kabupaten/kota yang ada di Pulau Lombok dan Sumbawa dari 1.150 desa dan kelurahan se NTB. Kami ambil dua orang dari tokoh agama dan tokoh masyarakat. Sehingga sebanyak 3.302 relawan moderasi beragama di NTB," kata Zamroni.


Zamroni mengatakan ribuan relawan moderasi beragama yang berada pada 10 kabupaten/kota di NTB akan bergerak bersama-sama dengan pemda kabupaten/kota dan TNI/Polri menjaga keharmonisan antar umat beragama di NTB. Relawan moderasi beragama bertugas menjaga suasana keakraban di tengah-tengah masyarakat.


"Sehingga di NTB, semua melaksanakan ibadah dengan baik, tidak ada yang mengganggu. Kami minta relawan moderasi segera bergerak dengan semua stakeholder yang ada. Untuk sama-sama saling menghargai intern dan antar umat beragama di NTB," punya Zamroni.


Kanwil Kemenag NTB Terjunkan 2.302 Relawan dalam Pemilu Damai 2024 Menag Yaqut Cholil Qoumas menghadiri pengukuhan relawan moderasi beragama di Lapangan Sangkareang Kota Mataram, Selasa (26/12/2023). (IDN Times/Muhammad Nasir)

Dalam kesempatan itu pula, Menag Yaqut Cholil Qoumas menilai positif pembentukan relawan moderasi beragama di NTB agar bisa ditiru Kanwil Kemenag di Indonesia. Ia akan menyampaikan kepada Kanwil Kemenag lainnya agar meniru inisiasi yang dilakukan di NTB.


"Saya akan sampaikan ke Kanwil yang lain supaya ini ditiru. Ini bagus sekali bagaimana mendorong partisipasi masyarakat agar mereka ikut terlibat dalam isu-isu moderasi beragama," ujar Yaqut.


Yaqut menyatakan bahwa moderasi adalah mengajak orang kembali ke tengah. Tidak ekstrem kiri maupun kanan. "Saya kira ini amanat konstitusi seperti itu. Pancasila dan UUD 45 mengamanatkan seluruh warga tidak tertarik pada paham ekstrem dan liberal," ucapnya.


Sementara, Penjabat Sekda NTB Fathurrahman mengatakan moderasi beragama merupakan bagian integral untuk membangun masyarakat yang moderat. Sehingga dibutuhkan sinergi dan kolaborasi dari berbagai pihak. Kehadiran relawan moderasi beragama di NTB diharapkan dapat mengatasi tantangan dalam pengarusutamaan dalam moderasi beragama di NTB.


Sehingga dapat menyentuh masyarakat secara langsung. Kondisi masyarakat NTB yang multikultural dan beragam agama memerlukan perhatian khusus. Konflik yang terjadi selama beberapa tahun terakhir, kata Fathurrahman menjadi tantangan serius dalam kerukunan umat beragama.


"Pembentukan relawan moderasi beragama diharapkan menjadi solusi konkret untuk merespons dan mencegah konflik serta mengurangi sikap intoleransi di masyarakat," kata Fathurrahman.


Terkait dengan deklarasi pemilu damai 2024, Fathurrahman mengatakan bahwa pemilu merupakan tonggak demokrasi yang harus hadapi dengan penuh kedewasaan dan tanggungjawab.


Dengan deklarasi pemilu damai, menunjukkan bahwa masyarakat NTB tidak hanya merayakan keberagaman beragama tetapi juga meneguhkan komitmen bersama untuk menjaga ketenangan dan ketertiban selama proses demokrasi berlangsung.


Menurutnya, perbedaan pandangan politik tidak boleh merusak kerukunan yang telah dibangun bersama. Pemilu adalah menyuarakan pilihan bukan ajang konfrontasi atau permusuhan. Melalui deklarasi pemilu damai, masyarakat NTB diharapkan cerdas, bijaksana dan penuh hormat terhadap perbedaan.

No comments

Powered by Blogger.