Header Ads

Stok Beras Aman Hingga Lebaran, Dinas Perdagangan NTB Terus Gelar Operasi Pasar


 

Pemerintah daerah terus berupaya mengamankan stok beras untuk kebutuhan selama bulan Ramadan dan Lebaran. Selain itu, operasi pasar juga terus dilakukan untuk menstabilkan harga beras di tengah masyarakat.


Pemprov NTB menjamin ketersediaan stok beras untuk kebutuhan selama bulan Ramadan dan Lebaran. Saat ini, stok yang tersedia di Perum Bulog NTB cukup untuk kebutuhan hingga April mendatang.


Selain menjamin ketersediaan stok, Pemprov NTB bersama pihak terkait terus melakukan operasi pasar untuk menstabilkan harga beras. “Stok beras memang masih aman. Namun kita juga terus menggelar operasi pasar untuk menstabilkan harga pangan, terutama beras,” kata Kepala Dinas Perdagangan Provinsi NTB Baiq Nelly Yuniarti, AP., M.AP.


Dijelaskan, kebutuhan beras menjelang Lebaran memang diprediksi meningkat. Karena untuk memenuhi kebutuhan berzakat. Peningkatan ini sudah diantisipasi dengan mengamankan stok. Ditambah lagi ada sebagian masyarakat yang sudah mulai panen padi.


“Jadi kebutuhan yang meningkat bisa diatasi. Bahkan stok beras aman hingga setelah Lebaran. Apalagi saat tak lama lagi sudah mulai panen raya,” katanya.


Baiq Nelly menambahkan, selain beras, pihaknya juga terus memantau kondisi beberapa komoditas pangan yang berpotensi mengalami kenaikan harga selama Ramadan. Mulai dari gula pasir, minyak goreng, terigu, dan cabai rawit.


“Untuk menekan kenaikan harga sejumlah komoditas pangan ini, operasi pasar terus dilakukan. Karena kenaikan harga ini bukan barangnya tidak ada, namun barangnya tidak beredar sehingga langkah terbaik adalah operasi pasar,” katanya.


Kegiatan operasi pasar tersebut juga menjadi atensi khusus pemerintah pusat melalui Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). “Titik tekannya bagaimana upaya bersama untuk menekan kenaikan harga,” katanya.


Dalam rapat koordinasi pengendalian pada Rabu (13/3) bersama Kemendagri, penekanannya adalah pengendalian inflasi. Apalagi Indeks Perubahan Harga (IPH) NTB pada awal Maret cukup tinggi. Baik terhadap komoditas beras, cabai merah, dan lainnya.


Dalam rakor tersebut, Irjen Kemendagri Komjen Pol Tomsi Tohir Balaw mengatakan, rapat tersebut sekaligus menjadi penekanan untuk terus berupaya keras dapat mengatasi permasalahan harga dan distribusi bahan-bahan pokok.


Kemendagri menginstruksikan untuk melakukan operasi pasar, Gerakan Pangan Murah (GPM), maupun bazar pangan murah secara intensif di masing-masing daerah selama Ramadan.


Kegiatan tersebut sebagai instrumen kebijakan dalam rangka mengatasi kenaikan harga pangan dan  menekan laju inflasi.


Seperti Kamis (14/3) kemarin. Dinas Perdagangan Provinsi NTB bersama pihak terkait menggelar pasar murah di depan Islamic Center Mataram. Kegiatan yang sama juga digelar di Kabupaten Lombok Utara dan Kota Bima.


Dalam operasi pasar tersebut, Dinas Perdagangan NTB menyediakan beras SPHP dari Bulog NTB seharga Rp 52 ribu per 5 kilogram. Harga ini jauh lebih murah dibandingkan harga jual beras dengan kualitas yang sama di pasar. ”HET beras SPHP itu Rp 10.900 per kilogram,” katanya.


Selain beras, dalam operasi pasar tersebut juga disediakan bebagai jenis komoditas pangan yang dibutuhkan masyarakat. “Kita siapkan kebutuhan masyarakat. Silahkan masyarakat mendatangi tempat kegiatan operasi pasar untuk mendapatkan barang kebutuhan dengan harga yang wajar,” katanya.


Sebelumnya, pada 1 Maret Dinas Perdagangan NTB menggelar operasi pasar di Desa Jurit, Lombok Timur. Dalam kegiatan Jumat Salam tersebut, Disdag NTB bersama Bulog NTB menyediakan 7 ton beras dengan harga Rp 52 ribu per kemasan dengan isi 5 kilogram.


Selanjutnya pada 25 Februari, juga digelar pasar murah pada acara Bazar UMKM yang digelar di halaman kantor BRIDA NTB. Bekerja sama dengan Bulog NTB, Dinas Perdagangan menyediakan 2 ton beras SPHP dengan harga Rp 52 ribu per kemasan berisi 5 kilogram. Selain itu juga disediakan minyak goreng sebanyak 360 liter dengan harga Rp 15 ribu per liter. Gula pasir sebanyak 100 kilogram dengan harga Rp 17 ribu per kilogram.


Selain itu, pada 23 Februari Dinas Perdagangan NTB juga menggelar operasi pasar bersamaan dengan kegiatan Jumat Salam di Desa Ekas Buana, Kecamatan Jerowaru, Lotim. Bersama Bulog NTB dan Bulog Lotim, saat ini disiapkan 7 ton beras SPHP, minyak goreng 504 liter. 

No comments

Powered by Blogger.