Header Ads

Puan Jabarkan Cara Tingkatkan Perekonomian Bangsa melalui Pasar Nasional

Ketua DPR RI, Puan Maharani mengatakan Indonesia membutuhkan pasar nasional yang kondusif untuk memperkuat dan menumbuhkan perekonomian bangsa. Hal ini dicapai dengan meningkatkan produktivitas perekonomian nasional yang memerlukan regulasi, industri, dan ekosistem dunia usaha yang adaptif dengan situasi dan kondisi saat ini.

"Dalam meningkatkan produktivitas perekonomian nasional juga diperlukan pasar nasional yang kondusif. Oleh karenanya, perlu upaya dan kebijakan dalam memperluas dan memperdalam pasar untuk komoditi nasional," ujar Puan, dikutip dari website dpr.go.id, Kamis (1/12/2022).

Pada diskusi pembukaan Munas HIPMI XVII di Solo, Jawa Tengah pada hari Senin (21/11), Puan mengatakan untuk memperkuat perekonomian dan pertumbuhan ekonomi nasional membutuhkan kebijakan afirmatif untuk melindungi produk dalam negeri agar dapat menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Proyek-proyek APBN, APBD, dan BUMN harus memiliki tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) yang tinggi.

Puan mengungkapkan Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur merupakan salah satu agenda strategis Indonesia. Ia berharap pembangunan ini dapat menjadi penggerak ekonomi Indonesia di masa mendatang.

"Serta menjadi simbol identitas nasional dan menjadi kota dunia ideal yang dapat menjadi acuan dunia," ucapnya.

Selain itu, keberhasilan pembangunan Ibu Kota Negara membutuhkan perencanaan dan manajemen sumber daya yang baik, serta sangat ditentukan oleh dukungan dari seluruh pemangku kepentingan dan seluruh anak bangsa.

"Untuk dapat selaras dalam memaknai Ibu Kota Negara sebagai agenda kita bersama dalam membangun ekonomi Indonesia masa depan dan momentum dalam melaksanakan paradigma pemerataan pembangunan nasional," tambahnya.

Keberadaan IKN diharapkan bisa mengatasi persoalan disparitas pembangunan antar wilayah yang masih tinggi. Baik antara Pulau Jawa dengan luar Jawa, hingga desa dengan kota.

"Pemanfaatan 'Bonus Demografi' yang terjadi pada 2022 sampai 2035 juga masih belum optimal dan membutuhkan penguatan pembangunan SDM Indonesia. Serta kapasitas inovasi, daya saing, dan penguasaan teknologi yang masih perlu diperkuat,"

No comments

Powered by Blogger.