Header Ads

Kominfo Intensifkan Koordinasi Pelaporan Kampanye Pemilu Damai 2024

 


Koordinasi pelaporan kampanye Pemilihan Umum (Pemilu) Damai 2024 antara Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama, Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia, Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia, Lembaga Kantor Berita Nasional Antara terus diintensifkan untuk menjadi dasar narasi komunikasi publik bagi Dewan Redaksi Nasional.

“Kominfo tengah berkoordinasi secara intensif untuk penguatan kualitas pelaporan dan melakukan monitoring isu yang ada. Saya sudah minta koordinasi intensif ini dapat segera disingkat dan hasil pemantauan menjadi rujukan dasar narasi dan kontra narasi bagi Dewan Redaksi nasional,’ kata Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi, dalam keterangannya terkait Rapat Tim Redaksi Nasional di Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta, pada Senin (19/2/2024).

Menurut Menkominfo Budi Arie, Kementerian Kominfo melibatkan Lembaga Penyiaran Swasta, Penyelenggara Platform Digital dan Layanan Telekomunikasi Seluler untuk mengamplifikasi pesan Pemilu Damai 2024.

Dia mengapresiasi kolaborasi dalam Kampanye Pemilu Damai 2024 yang membawa suasana penyelenggaraan Pemilu sampai pemungutan suara pada 14 Februari 2024. 

Perluasan koordinasi LPP RRI, TVRI dan LKBN Antara dengan Lembaga penyiaran Swasta (LPS) dinilai tetap dibutuhkan untuk menayangkan iklan layanan masyarakat agar menggunakan hak pilih sesuai pilihan masing-masing.

“Pesannya jangan sampai golput. Kita juga perlu melanjutkan kerja sama dengan platform digital seperti Meta, TikTok, X, dan Google untuk mendukung komunikasi publik sepanjuang tahun ini,” tuturnya.

Menteri Budi Arie menyontohkan, upaya Meta membuat forum sepanjang rangkaian kegiatan Pemilu Serentak 2024.

Selain itu, Google menayangkan Sosialisasi Pemilu di landing page, yang  secara otomatis dapat dilihat pengguna layanan Google di seluruh Indonesia.

“Untuk itu, saya juga minta kepada mereka fokus dan secara konsisten tidak menyebarkan konten yang melanggar peraturan perundang–undangan,” ujar Budi Arie Setiadi.

Kementerian Kominfo juga melilbatkan penyelenggara layanan telekomunikasi dengan menyebarkan pesan "Pemilu Damai" ke setiap perangkat seluler sejak pertengahan Desember 2023. 

“Melalui SMS Blast secara berkala mengirimkan SMS blast kepada 17 juta pengguna ponsel dengan pesan Jaga Persatuan Indonesia, Datang ke TPS dan Gunakan Hak Pilih. Kami juga memunculkan tulisan Pemilu Damai yang dapat dilihat di pojok kiri atas layar pengguna ponsel di seluruh Indonesia. Kerja sama ini perlu terus dilakukan dan dikembangkan di masa mendatang,” tukas Menkominfo.

Lebih lanjut Menteri Budi Arie mengajak LPP dan LKBN tetap mengawal sejumlah agenda isu prioritas nasional. 

Sebab, rangkaian Pemilu 2024 masih berlangsung meski pelaksanaan pemungutan suara telah usai.

“Komunikasi publik pascapilres. Ini penting karena masih banyak pihak yang punya halusinasi tingkat tinggi, seperti ada yang bilang tolak hasil pemilu, curanglah, pemilihan ulang dan sebagainya,” tutur dia. 

Pemilu Serentak 2024 dinilai telah berjalan dengan baik dan pesta demokrasi lima tahunan sudah dijalankan sesuai aturan.

Namun, Menteri Budi Arie juga menyoroti adanya anomali dalam rekapitulasi penghitungan suara elektronik atau Sirekap Komisi Pemilihan Umum. 

“KPU menggunakan sistem OCR (Optical Character Recognition) dan OMR (Optical Mark Reader), bisa  terjadi karena ada kemiripan bentuk angka satu dan tujuh yang hampir mirip bentuknya,” tutup Menkominfo.

No comments

Powered by Blogger.